Kamis, 24 Desember 2009

SEARCHONOMICS

Era Outsourcing atau lebih gampangnya disebut Era Alih Daya bakal merupakan ciri kental dalam decade-dekade ini. Dalam suatu seminar outsourcing tahun lalu yang saya ikuti, pembicara menandaskan bahwa outsourcing akan menjadi pilihan banyak perusahaan untuk menekan cost. Outsourcing akan memungkinkan perusahaan untuk lebih focus dalam menjalankan core dan objectif bisnisnya. Hingga tahun ini pun, banyak sekali bermunculan seminar lokal maupun lintas regional dan global seputar topik strategi outsourcing.

Tak heran saat ini akan lebih banyak peluang bisnis dibandingkan dekade-dekade sebelumnya seputar supply alih-daya dan juga e-broker. Dahulu di era kejayaan General Electric, belum pernah sebelumnya perusahaan melakukan outsourcing untuk memenuhi berbagai keperluan dan tujuan bisnis dengan menggunakan perusahaan jasa konsultan atau provider lain di berbagai bidang industri, retail dan business service.


Daripada harus mendirikan suatu departemen tambahan yang ujung-ujung akan lebih banyak menyita resource dan biaya maintenance serta akan mengacaukan fokus di era yang serba kompetitif dan serba mahal, maka banyak perusahaan memilih untuk melakukan alih-daya (outsourcing) ke pihak lain setelah melakukan evaluasi sumber daya internal maupun eksternal.

Kalau ada yang bisa menawarkan jasa dan produk dengan harga ”kurang” mengapa tidak dicari dan dimanfaatkan (baca : outsourcing). Itulah sebabnya ”mencari dan mencari” atau ”outsourcing dan outsourcing” akan menandakan era baru dalam bisnis maupun sebagai pelengkap demand-supply di berbagai sektor dan kehidupan sosial dewasa ini tanpa mengurangi kualitas namun memperoleh penghematan cost demi peningkatan revenue korporat.

SEARCHONOMICS – APA GERANGAN?

Dalam konteks inilah mengapa Andrew Goodman di tahun 2000 menelurkan istilah searchonomics. Nah sekarang media atau channel apa yang paling disukai banyak orang dalam kegiatannya untuk mencari berbagai macam info dan produk di era informasi ini? Tak lain dan tak bukan mereka lebih menyukai penggunaan situs pencari seperti Google, Yahoo atau MSN.

google-yahoo-msn


Dengan adanya koneksi internet, orang menjadi semakin manja dalam urusan cari-mencari. Mereka sungkan mencari dengan menggunakan cara-cara tradisional. Mereka ingin tinggal duduk, telepon, lihat hasil polling dan berselancar langsung ke gudang informasi yang tanpa batas di dunia maya. Walaupun ketiga raja mesin pencari itu adalah media global namun menariknya dapat memberikan hasil pencarian atau menemukan resource lokal, bahkan yang ada di tetangga kita pun dapat dicari dengan menggunakan media situs pencari global dengan hasil lokal.

Searchonomics telah banyak membantu individu meraih kebebasan financial dan bekerja di mana saja dan kapan saja, membuat perusahaan kecil terlihat besar, menghasilkan netpreneur dengan modal minim atau hanya dengan modal know-how tanpa modal capital fisik, atau hanya menjadi perantara saja (brokership), investasi dengan return lebih cepat, penghematan dalam promosi dan branding, membuat produk atau bisnis mereka mudah dicari oleh calon pembeli. . .

Lihat saja, bagaimana pengaruh searchonomics telah membuat staf administrasi menjadi manja dalam mencari kebutuhan rental kursi untuk kegiatan acara halal bihalal dari Fakultas Kedokteran UI yang akan diadakan bulan Mei, sudah sejak bulan Februari, staf administrasinya mencari perusahaan yang dapat memasok kebutuhan rental sebanyak 400 kursi. Sebaliknya daripada mereka mencarinya secara manual, mereka hanya menggunakan media situs pencari untuk mencari outsourcing company yang dapat memasok kebutuhan 400 kursi sewaan. Bayangkan biaya yang harus dikeluarkan kalau FKUI harus membeli 400 kursi yang hanya sekali-kali saja menggunakannya.

Mengingat sangat membantunya situs pencari dalam memuaskan rasa dahaga akan pencarian entah untuk kepentingan bisnis atau gaya hidup, maka mereka melirik mesin pencari sebagai fullfilment-nya. Gampangnya SearchOnomics menyiratkan ekonomi yang didasarkan dengan melakukan pencarian.

SEARCHONOMICS – ALIH DAYA BARU DALAM PENCARIAN LEWAT MEDIA ONLINE

Tidak dapat disangkal lagi, mesin-mesin pencari seperti Google, Yahoo! dan MSN akan sangat berperan dalam dunia searchonomics ini. Namun nanti ke depan, SearchOnomics akan mendatangkan era baru yang lebih experiential bagi para surfers dalam saling membantu dalam upaya mereka berkolaborasi melakukan pencarian sehingga memperoleh hasil pencarian yang lebih baik. Pasalnya, situs pencari akan memiliki sistem taxonomy berbasis kolaboratif antar surfers, yang menurut Wherewithal, Inc. prototype-nya masih di-hosting di www.xoron.com.

Sistem searchonomics futuristisnya tidak hanya akan diterapkan secara global di media internet, namun dalam skala enterprise kelak sistem ini akan diterapkan oleh banyak perusahaan global, sehingga memungkinkan para staffnya saling berkolaborasi dalam melakukan pencarian, kata Thomas dan Darren Skinner dari Wherewhithal, Inc. Sehingga mudahnya nanti, hasil pencarian individu akan digunakan oleh individu yang lain, sehingga mereka berdua akan saling berkolaborasi dalam hal membuat hasil riset yang semakin bermutu dari hari ke hari, dan bila ada pihak ketiga yang juga sedang meriset topik yang sama, maka hasil riset yang telah dikerjakan oleh kedua pihak sebelumnya akan menjadi pijakan bagi pihak ketiga, dan pihak ketiga akan meneruskan riset tersebut hingga benar-benar menjadi hasil riset yang lebih komprehensif. Jadi yang ada bukan independent research tetapi collaborative research.

Dengan kurun waktu dua tahun dari hasil rancangannya akan teknologi search yang lebih ampuh, mereka berdua bakal merevolusi masalah taxonomy yang dimiliki oleh direktori web seperti Looksmart, ODP (dmoz.org) dan Yahoo yang memiliki banyak kelemahan di pihak editornya. Pasalnya, Yahoo yang meng-klaim memiliki 30.000 editor aktif untuk taxonomy-nya, namun kenyataan, mereka tidak dapat bergerak cepat mengikuti semakin banyaknya para surfers internet yang sangat haus akan informasi dengan dibuatnya taxonomy yg lebih relevan dibandingkan dengan usulan hanya 2000 editor aja yang sebetulnya dibutuhkan oleh sistem yang dirancang oleh Thomas untuk memperbaiki sistem Taxonomy yg dimiliki Yahoo, Looksmart dan ODP (Open Directory).

Tetapi sudahlah daripada membicarakan apa yang bakal terjadi dalam revolusi search, mari kita bicarakan apa yang dapat kita terapkan di era search ini, dengan demikian kita telah dapat memaksimalkan the best dalam taxonomy search sekarang ini.

ALIH DAYA ONLINE BAGI ANDA?

Kadang sulit untuk menentukan bedanya taktik dan strategi apalagi dalam situasi segalanya masih relatif baru. Nah misalnya, perusahaan Anda menjual barang-barang promosi dari keramik seperti gelas mug, pisin, saucer dan tablewares lainnya, dan kini Anda sedang berupaya melakukan “search promotion” untuk barang jualan Anda. Maka yang namanya taktik adalah meraih posisi urutan 5 untuk frase “mug promosi” di Google atau melakukan bidding untuk frase “mug promosi pernikahan” di Yahoo. Taktik tersebut termasuk untuk mengantisipasi sales conversion dan membuat beberapa perubahan yang dibutuhkan. Itu semua adalah sekumpulan taktik.

Nah bagaimana dengan strategi? Menurut saya dalam hal ini, strategi melibatkan perlunya mengenal target pelanggan dan benar-benar memahami bagaimana hingga akhirnya sang pelanggan akan mengetikkan frase “mug promosi” atau mungkin “mug souvenir”.

Maka kalau ingin diperinci kasus ini adalah target pelanggan dari perusahaan ini adalah pemilik perusahaan misalnya yang berminat untuk melakukan promosi lewat barang kenang-kenangan atau souvenir berupa barang-barang yang terbuat dari keramik. Dan biasanya mereka menggunakan situs pencari untuk membantu menemukan informasi seputar produk atau jasa yang cukup pantas untuk masuk dalam buying cycle. Tentu dalam hal ini mereka membutuhkan situs web yang menampilkan informasi jelas serta cukup persuasif.

Oleh sebab itu, ”Anda harus melakukan riset frase kata (baca : keyword) yang mewakili produk-produk Anda. Dan konsolidasikan channel pemasaran lain yang mungkin akan mempengaruhi search strategy Anda, termasuk pemahaman yang tepat dalam membidik pelanggan entah lewat paid atau organic listing”, demikian tutur Danny Sullivan dari SearchEngineWatch yang akan berbicara di JupiterEvents.com di tanggal 27 Feb, 2006 pada acara Search Engines Marketing Conference di Hotel Hilton di New York.

Agar dapat lebih memaksimalkan penggunaan search secara strategis di Era SearchOnomics ini, maka Anda harus dapat mengantisipasi dan melihat jauh ke dalam benak mereka perilaku calon pelanggan Anda seputar penggunaan situs pencari dalam kaitannya dengan bisnis Anda sebagai fulfillment bagi mereka, misalnya seperti pertanyaan :

Situs pencari apa yang paling sering mereka gunakan? walaupun mereka pasti menggunakan ketiga situs pencari besar saat ini, Google, Yahoo dan MSN?
Apakah mereka pasti menggunakan situs pencari pada saat mencari produk atau jasa dari bisnis saya?
Kapan saja mereka menggunakan situs pencari?
Mereka mereka lebih suka menggunakan situs pencari dibandingkan direktori atau media cetak?
Bagaimana mereka mencarinya (maksudnya frase kunci atau serangkain frase kunci apa yang mereka ketikkan dari benak mereka untuk mewakili produk yang Anda jual)?
Apa yang Anda harus perbuat agar mereka mengklikkan salah satu dari hasil pencarian yang adalah milik Anda sendiri?
Paling tidak, mengetahui informasi di atas akan membantu siapa pun untuk mengetahui siklus beli (buying cycle) dari calon pelanggan, demikian menurut laporan dari Atlas One Point’s latest release (Atlasdmt.com).

Dan pengalaman para pakar pun turut membuktikan bahwa searchonomics ke depannya bak game yang telah dimainkan oleh banyak pihak, walaupun masih banyak pihak belum memaksimalkan hingga taraf menjadikannya sebagai strategi korporat menghadapi gelombang searchonomics ini. Bagaimana dengan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar